Jika saya renungkan lebih luas makna korupsi adalah mengambil / menggerogoti / memanlipulasi waktu, tenaga, uang, falitas orang lain untuk kepentingan diriku sendiri. Nah dari devinisi ini maka terbukti Akulah raja koruptor / korupsi itu. Loh kok?
1. Saya terlalu sibuk sehingga tidak ada waktu untuk anak dan istri: Maka aku telah mengorupsi waktunya, menghilangkan haknya untuk bersenang, haknya sebagai anak yang harus dirawat, dibina, dan diajari.
2. Aku sering meninggalkan jam kerja untuk ngobjek, bersenang-senang sehingga perusahaan / kantor / orang lain merugi karena saya, tidak produktif karena aku telah mencuri waktu, mengorupsi waktu kerja.
3. Aku sering mengkorupsi Zakat orang miskin, mestinya harus saya berikan haknya tiap aku dapat gajian, tiap aku dapat rejeki tapi malah aku makan semua (Ampun Ya Tuhan).
4. Aku sering menghujat, mengumpat, mencaci, ,memfitnat tiada henti, sehingga terkorupsilah kehormatan orang lain, berkuranglah nama baik orang lain, karena semua kebaikannya telah saya sedot, telah aku ambil dosanya (hehehe).
5. Dan banyak lagi sifat korupku, sifat rakusku (malu untuk menyebutkan hahaha, banyak sekali sih), sehingga negara rugi, perusahaan rugi, orang banyak rugi. Semua itu karena ternyata akulah Raja Koruptor itu. Bukan kamu, bukan orang lain….
Maaf artikel ini ini hanya untuk diriku, untuk aku, untuk saya, untuk daku, bukan untuk anda.
PenWa (Penjara Mewah) ?????
Dalam sidak di Rutan Pondok Bambu, Dirjen Pemasyarakatan (PAS) Depkum HAM Untung Sugiyono mengumpulkan 5 narapidana perempuan di lapangan. Arlayta Suryani alias Ayin, tergopoh-gopoh ke lapangan sambil membawa gelas kaca bertelinga berisi susu.
Saat muncul, Ayin spontan dikerubungi juru warta.
"Bu Ayin, Bu Ayin!" sapa para wartawan sambil menyorotkan kamera padanya, di lapangan Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (11/1/2009).
"Nggak mau, nggak mau, apa sih, apa sih," elak Ayin yang berdandan eye catching dan bercelana jeans.
Ayin bersama 4 napi lainnya dikumpulkan agar wartawan bebas bertanya tentang ruangan sel yang diistimewakan itu. Saat ditanya, Ayin pun tak menjawab, namun menangis.
"Bu Ayin, kenapa ruangan Ibu bisa mewah? Ibu membayar ya?" tanya wartawan yang disambut Ayin dengan lelehan air mata sambil menutupi mukanya.
5 Napi yang dikumpulkan selain Ayin adalah Aling (kasus narkoba), Darmawati Dareho (kasus korupsi), Ines Wulandari (kasus korupsi), Eri (kasus korupsi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar